KEBO GIRO - GENDHING MANTEN ADAT JAWA
Автор: Arseba Media
Загружено: 2025-11-29
Просмотров: 12180
Описание:
Dalam sebuah acara pernikahan yang mengusung adat Jawa tentu bunyi ketukan gamelan akan menjadi pengiringnya. Di antara banyaknya gendhing gamelan, ada satu gending yang dianggap sebagai representasi acara pernikahan adat Jawa. Gendhing tersebut bernama Kebo Giro.
Siapa yang menciptakan gendhing Kebo Giro?
Gendhing Kebo Giro adalah gendhing yang diciptakan oleh salah satu dari anggota Wali Songo yaitu Sunan Kalijaga. Gendhing tersebut awalnya ia ciptakan sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.
Pada masa Wali Songo, penyebaran Islam dilakukan dengan menggunakan pendekatan budaya atau dalam ilmu Antropologi yang dikenal dengan istilah “Pendekatan Budaya”. Pendekatan budaya tentunya bertujuan untuk menarik hati masyarakat.
Kapan gendhing Kebo Giro dilantunkan?
Gendhing Kebo Giro biasa dilantunkan pada saat pernikahan adat Jawa. Lebih tepatnya gendhing ini bertujuan untuk mengiringi prosesi Temu Panggih.
Apa itu prosesi Temu Panggih?
Temu Panggih adalah pertemuan antara kedua mempelai setelah akad nikah dengan didampingi oleh kedua orang tua.
Makna Filosofis Kebo Giro Dalam Pandangan Islam
Gendhing Kebo Giro jika dimaknai berdasarkan perspektif Islam maka kata tersebut berasal dari bahasa Arab yaitu “Hubbu” dan “Ghirah”.
Kata “Hubbu” memiliki arti cinta dan kasih sayang. Sedangkan kata “Ghirah” memiliki arti sebagai unsur jiwa yang menjaga kehidupan dan ketulusan hati.
Sehingga kedua kata tersebut dimaknai sebagai pertemuan kasih sayang dan keinginan jiwa yang mendalam.
Selain memiliki makna filosofis dalam perspektif Islam, gendhing Kebo Giro nampaknya memiliki makna filosofis berdasarkan laras karawitannya.
Dalam gendhing Kebo Giro, laras karawitannya terdiri dari “Gonge Sarwo Limo” / “Wilaan Sing Ditutuk Ugo Limo” dengan titi laras “Ro, Lu, Mo, Nem, Pi” / 2,3,5,6,7.
Kemudian titi laras dijumlahkan semua hasil 23.
23 terdiri dari angka 2 dan 3, apabila dijumlahkan hasil 5.
Maksud dari angka 5 adalah lima perkara yang perlu kita jaga atau hindari, lima perkara ini dikenal dengan istilah “Mo Limo', antara lain:
1. “Emoh Main”, yang artinya tidak mau berjudi.
2. “Emoh Ngombe”, yang artinya tidak mau minum yang memabukkan.
3. “Emoh Madat”, yang artinya tidak mau menghisap candu atau ganja).
4. “Emoh Maling”, yang artinya tidak mau mencuri atau kolusi).
5. “Emoh Madon”, yang artinya tidak mau berzina.
Dalam konteks ini, gendhing Kebo Giro bermaksud untuk menceritakan bagaimana perilaku manusia dalam menjalani kehidupan di dunia yang diharapkan mampu terhindar dari lima kasus tersebut. Sumber : Seide . id
Повторяем попытку...
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео
-
Информация по загрузке: