Cerita Ali Mustofa, Pemandu Juliana Marins di Rinjani: Saya sempat Minta Dia Istirahat
Автор: Tribunnews
Загружено: 2025-06-26
Просмотров: 155119
Описание:
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Pemandu lokal, Ali Musthofa, buka suara mengenai apa yang terjadi pada hari pendaki asal Brasil Juliana Marins (27) jatuh di lereng puncak Gunung Rinjani.
Ali Musthofa yang merupakan tour guide Juliana Marins tersebut membantah meninggalkan pendaki itu sebelum insiden terjadi.
Beberapa saat sebelum kejadian, Ali menuturkan dirinya sempat meminta Juliana beristirahat. Sementara, dirinya terus berjalan.
Selain itu, Ali Musthofa dan Juliana setuju untuk menunggu sedikit lebih jauh di depan pendakian.
Ali Mustofha mengaku hanya unggul "tiga menit" dari Juliana.
Ali mengaku sempat heran karena Juliana tidak kunjung tiba di titik pertemuan mereka.
Setelah sekitar 15 atau 30 menit, Juliana tidak muncul, Ali kemudian mencarinya di tempat peristirahatan terakhir.
Namun pencarian itu nihil, ia pun dikejutkan ketika melihat cahaya senter di jurang sedalam 150 meter.
Ia mengaku juga mendengar suara Juliana meminta bantuan.
Ali pun memberi tahu Juliana agar menunggu bantuan.
Kemudian Ali menelepon perusahaan tempat dia bekerja untuk melaporkan kecelakaan tersebut dan meminta pertolongan.
Tim penyelamat yang mengetahui informasi tersebut bergegas membantu dan menyiapkan peralatan keselamatan.
Saat pertama kali jatuh, Juliana masih dalam kondisi hidup dan tertangkap drone oleh pendaki lain.
Tim SAR sempat menemukan posisi Juliana menggunakan drone thermal pada Senin (23/6/2025).
Evakuasi terhalang medan ekstrem dan cuaca buruk.
Hingga akhirnya tim SAR menemukan Juliana dalam kondisi sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan pada Selasa (24/6).
Titik lokasi tubuh Juliana berada pada kedalaman 600 meter.
Titik lokasi Juliana bergeser ke bawah 200 meter dari titik awal pertama ditemukan.
Proses evakuasi pendaki Brazil Juliana Marins di Gunung Rinjani menyisakan sejumlah cerita perjuangan dari para tim penyelamat.
Satu di antaranya diungkapkan oleh Agam, relawan yang terlibat mengevakuasi jenazah Juliana dengan cara vertical evacuaation.
Agam juga membagikan kisah perjuangannya bermalam di tebing kedalaman 590 meter.
Medan yang curam, berpasir dan mudah longsor membuat tim SAR harus hati-hati.
Agam dan tim bahkan harus menginap dengan sistem Flying Camp atau camp secara menggantung di tebing.
Pihak keluarga Juliana Marins pun meminta agar dilakukan autopsi guna mengetahui secara pasti penyebab kemarian Marins setelah terjatuh di Rinjani.
Jenazah Juliana telah dibawa ke RS Bali Mandara untuk dilakukan autopsi pada Kamis (26/6).
(Tribun-Video.com)
https://jakarta.tribunnews.com/2025/0...
Program: Live Tribunnews Update
Host: Rima Anggi Pratiwi
Editor Video: Januar Imani Ramadhan
Uploader: Alfin Wahyu Yulianto
Повторяем попытку...
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео
-
Информация по загрузке: